Review: Confessions - Minato Kanae, Thriller Psikologis yang Mendebarkan
Judul Buku: Confessions
Pengarang: Minato Kanae
Penerbit: Penerbit Haru
Halaman: 304
Tahun : 2020
ISBN : 978-602-53858-8-9
Baru saja saya menyelesaikan membaca novel ini. Begitu banyak pikiran muncul yang tak bisa dihentikan hanya karena satu novel. Confessions atau Kokuhaku adalah novel debut dari Minato Kanae. Jujur, saya bukanlah penikmat novel thriller dan misteri, dan novel ini adalah genre thriller-misteri pertama yang saya baca. Saya tidak mengetahui mengenai novel ini sebelumnya, saya hanya membeli karena sampul yang menarik dan sinopsis yang membuat penasaran, selain itu beberapa penghargaan yang dituliskan di sampul novel ini cukup menjanjikan. Saya membeli novel ini tanpa ekspektasi apapun, setelah membaca saya yakin semua penghargaan yang telah didapatkan oleh novel ini benar adanya dan novel ini berhak untuk itu.
Confessions atau Kokuhaku adalah novel debut dari Minato Kanae. Sebagai novel debut sungguh ini novel yang diluar dugaan. Cerita novel ini berputar pada kejadian yang menimpa satu guru di SMP S bernama Moroguchi Yuko dimana guru tersebut baru saja kehilangan anak perempuannya yang berusia 4 tahun. Awalnya semua orang mengira bahwa anak perempuannya meninggal karena kecelakaan naas. Namun, hingga suatu hari sang guru mencari tahu dan mengetahui bahwa anaknya dibunuh oleh 2 orang murid dari kelasnya. Sejak saat itu sang guru merencanakan pembalasan dendam yang membawa pada hal buruk lainnya.
Berdasarkan sinopsis di atas, sudah terlihat bahwa novel ini akan berputar pada pembalasan dendam sang guru. Namun, hanya dengan ide pembalasan dendam sang guru, penulis berhasil menarik jauh novel ini menjadi lebih dari sekadar pembalasan dendam. Cerita yang dituliskan di setiap bab digambarkan menggunakan sudut pandang orang pertama namun tiap babnya terdapat tokoh yang berbeda sebagai pencerita. Hal ini membuat saya sebagai pembaca sulit rasanya memihak pada satu atau dua pihak di novel ini karena setiap tokohnya digambarkan dengan sangat baik. Setting cerita yang digambarkan penulis di sini berpusat pada sebuah sekolah di pinggiran kota. Penulis tidak menjelaskan detail setting secara deskriptif namun penulis membawa setting melalui perasaan tiap tokohnya.
Bab pertama dibawakan oleh Moriguchi Yuki, ia menceritakan bagaimana anaknya meninggal dan siapa tersangkanya di hadapan seluruh murid kelasnya dan kedua tersangka tersebut adalah Watanabe dan Nao-kun yang ada di sana. Di akhir bab Yuki menceritakan bahwa ia telah memasukkan darah pengidap Aids kepada dua murid tersebut sebagai pembalasan dendamnya. Pembalasan dendam inilah yang membuat cerita menjadi semakin menarik di bab lainnya.
Bab kedua dibawakan oleh Mizuho sang ketua kelas yang menceritakan bagaimana keadaan kelasnya setelah kejadian itu, tentang bagaimana kedua pelaku menangani masalah tersebut. Nao-kun sendiri tidak pernah terlihat lagi di sekolah sedangkan Watanabe tetap datang namun mengalami perundungan. Bab ketiga dibawakan oleh kakak Nao-kun karena sejak kejadian itu terjadi hal buruk pada keluarganya dan kakaknya mencoba mencari tahu sebab kejadian buruk tersebut. Bab keempat dan kelima dibawakan oleh Nao-kun dan Watanabe tentang bagaimana kejadian pembunuhan itu berlangsung dan cara mereka menangani pembalasan dendam dari sang guru. Bab terakhir kembali diceritakan oleh Yuki sebagai akhir dari pembalasan dendamnya. Novel ini ditutup dengan adegan yang sangat epik.
Jujur, saya belum pernah menemukan novel dengan sudut pandang orang pertama dari banyak tokoh seperti ini dan saya menyukainya. Salah satu film favorit saya juga berhasil memakai teknik tersebut yaitu Flipped. Sejauh ini film yang paling tertanam di benak saya dengan gaya penceritaan seperti novel ini hanya film Flipped.
Kembali ke buku ini, Penulis berhasil memasukkan unsur yin-yang pada semua tokoh yang menjelaskan bahwa setiap tokoh akhirnya hanyalah manusia yang mempunyai sifat baik dan sifat buruk. Saya cenderung tidak suka cerita di mana hanya ada si baik dan si buruk karena sifat manusia sangatlah kompleks. Penggambaran tiap tokoh di sini pun berhasil mengubah pandangan saya kepada sang tokoh utama yaitu Yuki sebagai ibu korban. Karena meskipun ibu korban, pembalasan dendam yang dilakukan mungkin akan membuatnya terlihat buruk juga. Pada akhirnya, karena kita adalah manusia yang mempunyai perasaan dan pemikiran yang rumit, sifat buruk yang memberikan dampak kerugian besar terhadap orang lain seharusnya kita hindari. Nampaknya ini adalah salah satu pesan yang ingin disampaikan oleh novel ini.
Novel ini bergenre thriller-misteri. Suasana yang dibangun oleh novel telah berhasil menunjukkan genrenya. Tidak perlu membayangkan pembunuhan sadis untuk menunjukkan rasa bergidik dari adegan thriller, penulis cukup membawa pembaca ke dalam pemikiran tiap tokoh dan perasaan ngeri akan muncul. Dapat dikatakan novel ini lebih mengacu pada psychological-thriller. Terkait misteri, dari sinopsis sudah tergambar bahwa penulis ingin membuka misteri dari pembunuhan anak seorang guru dan bukan hanya itu, misteri mengenai alasan pembunuhan pun terungkap. Seperti film Joker, penulis membawa kita masuk menyelami perasaan sang pelaku. Penulis sangat berhasil dalam menciptakan rasa keingintahuan pembaca serta rasa takut dari menyelami tiap pemikiran tokoh.
Secara garis besar, novel ini adalah salah satu novel yang sangat patut dibaca. Selain karena banyaknya penghargaan yang diterima, novel ini sungguh menunjukkan kelasnya di genre thriller-misteri. Bagi pembaca yang tak pernah mencoba genre thriller-misteri karena mungkin takut atau tak pernah tertarik seperti saya, novel ini dapat menjadi pembuka untuk mencoba novel dengan genre yang berbeda. Terlebih novel ini tidak berisi pembunuhan atau pembantaian sadis. Saya sangat merekomendasikan novel ini dan saya beri 4,5/5 karena saya suka. Karena banyak yang merekomendasikan filmnya, saya juga akan mencoba menonton filmnya dan menulis review jika mungkin saya suka. Selamat membaca novelnya!
Terima kasih telah membaca review saya. Jika mau berdiskusi, memberi kritik dan saran boleh tinggalkan jejak di komentar. Sampai jumpa di cerita lainnya dari saya. :)
Review lainnya:
semoga saya nanti dapat memiliki buku novelnya aaammiin
BalasHapusAamiin semoga bisa beli ya kak, atau semoga bisa ada di ipusnas nantinya.
Hapus
BalasHapusMbok ya kalau mereview buku itu, gambar bukunya diperlihatkan dong. Kan kalau nggak ada, kita jadi bingung.. 🤤😣
Mohon maaf kak, gambarnya sudah dimasukkan tapi kendala jaringan jadi gagal terupload. Akan saya usahakan mengganti jaringan nantinya. Kalau dicari di google mudah kok bukunya hehehe
HapusKeren nih,. Bagi ebooknya dong
BalasHapusSaya beli bukunya kak, kalau ebooknya belum ada. Semoga nanti ada di ipusnas ya kak ^^
Hapussemangatttt
BalasHapusTerima kasih kak sudah mampir ^^
Hapus